Di ujung utara Jl. Pengok Kidul Yogyakarta,
ada sebuah kios berwarna hijau. Di kios itulah Pak Sukro (76 tahun) di hari
tuanya tetap berkarya sebagai seorang penjahit. “Penjahit Puncak”, demikian Pak
Sukro memberi merek pada usahanya. Ditemani salah satu anaknya, Pak Sukro
setiap hari bergelut dengan kain, benang, gunting dan irama mesin jahit. Tiada
jemu, tiada lelah, karena pilihan hidup telah diputuskan.